Danau Toba yang merupakan salah satu danau terbesar di Indonesia,
bukan saja hanya sebagai objek wisata yang terkenal di dunia, namun
merupakan salah satu dana yang menghasilkan berbagai jenis ikan dengan
kelezatan tiada duanya yang kini dilirik oleh investor asing.
Sejak
puluhan tahun lalu berbagai jenis ikan khas batak seperti, siburincak,
asa-asa, terus dibudayakan dan seiring perkembangan budidaya, ikan pora
(ikan dewa) hingga saat ini mulai dibudidayakan oleh masyarakat pesisir
Danau Toba. Ikan pora-pora hidup di perairan Danau Toba. Dalam
sejarahnya, Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri pada 2004 lalu,
menaburkan benih ikan pora-pora ke sejumlah pembudidaya ikan. Seiring
waktu, ikan itu telah berkembang pesat, sehingga hampir di seluruh
bagian Danau Toba bisa dijumpai ikan pora-pora.
Seiring
perkembangan budidaya dan rasa nikmat ikannya ternyata ikan pora-pora
kini sepertinya menjadi ikan sejuta umat di pesisir Danau Toba. Ikan
pora-pora hidup di air tawar dengan sisik berwarna putih dan ekor
berwarna kuning. Panjangnya hanya antara 10-12 centimeter, lebih kecil
dari ikan mujair, apalagi ikan mas atau lele.
Banyak yang tidak
menyangka dengan kelezatan ikan ini, populiasinya dapat hingga
berton-ton dijual ke daerah lain dengan harga maksimal Rp.4.000-Rp.6000/
Kg. Memang harganya sangat rendah dibandingankan dengan ikan batak
dengan ukuran 0,5 kg saja bisa hingga ratusan ribu rupiah mahalnya. Tapi
jika ikan ini dikeringkan, harganya bisa mencapai Rp. 15 ribu Rp20 ribu
/ kg.
Ikan pora-pora sangat sangat cepat berkembang biak. Dengan
umur 3 minggu ikan ini sudah bertelur dan 3 hari sudah menetas. Tak
heran ini Ikan pora-pora setiap hari hasil tangkapan para nelayan bisa
mencapai rata-rata sekitar 300 kg hingga 400 kg. Bahkan ada beberapa
penampung ikan, jenis ikan batak ini banyak dipasarkan ke daearah
lainnya sampai ke Padang dan Pekanbaru dan Jakarta. Ikan yang dulunya
kurang dikenal dan diminati, kini setiap harinya berton-ton ikan
ditangkap di di danau itu.
Berdasarkan informasi Kedutaan besar
Republik Rakyat China (RRC), ikan pora-pora mengandung Omega 3 yang
dapat meningkatkan pertumbuhan anak mulai dari gizi anak, mencerdaskan
otak, selain itu meningkatkan HB darah. Ikan ini juga sangat baik
dikonsumsi ibu hamil untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui
dan mencegah keropos tulang. ikan pora-pora mengandung lemak dan kalsium
yang lebih tinggi dari ikan tawar atau ikan laut manapun, meski
kandungan proteinnya lebih rendah.
Dari penelitian diketahui hasil
protein ikan pora-pora basah 8,03 gr dan ikan kering 40,90 gr, kalsium
ikan pora-pora basah 505 mg dan ikan kering 2,5 gr, serta untuk lemak
ikan pora-pora basah 3,7 gr dan ikan kering 22,46 gr, maka hasil yang
lebih rendah adalah ikan dalam bentuk basah.
No comments:
Post a Comment