Museum ini berlokasi di Jalan Pagar Batu No. 88 Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, atau tepatnya di Komplek TB Silalahi Center, Desa Soposurung, Balige. Balige sendiri merupakan sebuah kecamatan sekaligus ibu kota dari Kabupaten Toba Samosir. Komplek TB Silalahi Center berada di pinggiran Danau Toba sehingga menyuguhkan panorama yang memikat.
Museum ini menjadi sebuah wahana budaya
dimana Anda dapat menikmati sekira 1.000 koleksi artefak budaya Batak
dan peninggalan sejarah dari 6 puak Batak, yaitu: Karo, Toba,
Simalungun, Pakpak, Angkola, dan Mandailing. Keenam puak Batak tersebut
secara sosial-kultural memiliki peran penting dalam memecahkan berbagai
masalah yang terjadi di wilayah desanya. Di sini Anda juga dapat
menyusuri catatan hidup Letjen (Purn). Dr. TB Silalahi.
Museum Batak Balige didirikan pada 7
Agustus 2006 dan diresmikan pada 17 April 2008 oleh Letjen (Purn). Dr.
TB Silalahi. Pembukaan resminya dilakukan pada 18 Januari 2011 oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Komplek TB Silalahi Center sendiri
memiliki tanah seluas 5 hektar dan bersebelahan dengan Kantor Bupati.
Gedung 3 lantai dengan interiornya berkonsep modern yang dibalut ukiran
gorga khas Batak. Museum ini juga menyuguhkan khazanah kekayaan alam
Sumatera Utara dengan hamparan Danau Toba dan lanskap Balige yang jelas
terlihat ketika Anda naik ke lantai 2 dan 3 gedung ini.
Museum Batak Balige merupakan upaya
pelestarian dan pemanfaatan koleksi kekayaan budaya dan sejarah etnik
Nusantara. Banyak artefak dan naskah kuno Batak tersimpan di
perpustakaan dan museum di Eropa terutama Belanda, Jerman dan Inggris.
Akan tetapi, sekarang terus diupayakan agar dapat kembali ke tanah Batak
dan dinikmati oleh generasinya.
Museum Batak Balige bersama lima museum
lainnya di Indonesia menjadi bagian dari program Revitalisasi Museum
2010-2014 menjadi salah satu Program Unggulan yang tertuang dalam
Rencana Strategis Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 2010-2014.
Museum lainnya tersebut adalah: Museum Provinsi Nusa Tenggara Barat, Museum Provinsi Kalimantan Barat, Museum Provinsi Sumatera Utara, Museum Provinsi Jambi, dan Museum Provinsi Jawa Timur.
TB Silalahi Center sebagai pengelola
Museum Batak Balige merupakan organisasi non-profit yang bertujuan
memelihara, mengembangkan, serta melakukan penelitian kebudayaan Batak.
Yayasan ini juga bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, dan
pertanian.
Untuk masuk ke museum ini pengunjung
harus membeli tiket dulu di loket yang tersedia yaitu seharga Rp10.000,-
per orangnya. Untuk anak-anak harga tiketnya Rp5.000,-.
No comments:
Post a Comment